Hai Umat Sedharma....., kali ini saya akan menjelaskan Tata Cara
Persembahyangan menurut Agama Hindu, Sembahyang berasal dari kata “Sembah” yang
artinya “sujud atau sungkem” yang dilakukan dengan cara – cara tertentu dengan
tujuan untuk menyampaikan penghormatan, perasaan hati atau pikiran, baik dengan
ucapan kata – kata
maupun tanpa ucapan (pikiran atau perbuatan) dan “Hyang”
yang artinya “yang dihormati atau dimuliakan” sebagai obyek pemujaan,
yaitu Tuhan Yang Maha Esa, yang berhak menerima penghormatan menurut
kepercayaan itu.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan sebagai berikut :
1. Mempersiapkan sarana-sarana
seperti:
- Gelas tirtha berisi air bersih yang diletakkan di pelingih
- Bija
- Dupa dinyalakan dengan mengucap mantra “Om Ang dupam samarpayami ya namah svaha” – Ya Tuhan, hamba puja Engkau dalam sinar suciMu sebagai Brahma, pengantar bhakti hamba kepadaMu, kemudian pada saat menghaturkan Dupa dengan mantra “Om Ang dupa dipastra ya namah svaha” – Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai Brahma, hamba mohon ketajaman sinar sucimu dalam menyucikan dan menjadi saksi sembah hamba kepadaMu.
- Bunga / canang sari / kwangen secukupnya
2. Asana : Om prasada sthiti sarira
Siva suci nirmala ya namah svaha – Ya Tuhan, anugrahkanlah kepada hamba
ketenangan dan kesucian dalam batin hamba yaitu Pemusatan pikiran dengan sikap:
Padmasana (untuk pria), Bajrasana (untuk wanita), Padasana (berdiri), Savasana
(untuk orang sakit)
3. Pranayama dengan sikap tangan
Amustikarana:
- Menarik napas : "Om Ang namah" – Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai pencipta dan sumber dari segala kekuatan, anugrahi hamba kekuatan batin
- Menahan napas : "Om Ung namah" – Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai pemelihara dan sumber kehidupan anugrahi hamba ketenangan batin
- Mengeluarkan napas : "Om Mang namah" – Ya Tuhan, hamba puja Engkau sebagai pelebur segala yang tidak berguna dalam kehidupan, anugrahi hamba kesempurnaan batin.
4. Karasoddhana
- Tangan kanan : "Om Soddha mam svaha" – Ya Tuhan, sucikanlah seluruh badan jasmani hamba
- Tangan kiri : "Om Ati soddha mam svaha" – Ya Tuhan, sucikanlah seluruh badan rohani hamba
Mulut
: "Om waktra soddha mam svaha" – Ya Tuhan, sucikanlah Mulut hamba
Membersihkan bunga dengan asap dupa : "Om puspa danta ya namah svaha" – Ya
Tuhan, sucikanlah kembang ini dari segala kotoran.
Setelah semua dilakukan selanjutnya melakukan Puja Tri Sandya :
a. Om om om
bhur bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayat
bhur bhuvah svah
tat savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pracodayat
Terjemahan: Om Sang Hyang Widhi, kami
menyembah kecemerlangan dan kemahamuliaan Sang Hyang Widhi yang menguasai bumi,
langit dan sorga, semoga Sang Hyang Widhi menganugrahkan kecerdasan dan
semangat pada pikiran kami.
b. Om Narayana evedam sarvam
yad bhutan yac ca bhavyam,
niskalanko niranjano nirvikalpo
nirakhyatah suddo devo eko
narayanah na dvitiyo asti kascit
yad bhutan yac ca bhavyam,
niskalanko niranjano nirvikalpo
nirakhyatah suddo devo eko
narayanah na dvitiyo asti kascit
Terjemahan: Om Sang Hyang Widhi, semua
yang ada berasal dari Sang Hyang Widhi baik yang telah ada maupun yang akan
ada, Sang Hyang Widhi bersifat gaib tidak ternoda tidak terikat oleh perubahan,
tidak dapat diungkapkan, suci , Sang Hyang Widhi Maha Esa, tidak ada yang
kedua.
c. Om tvam sivas tvam mahadevah
isvarah paramesvarah,
brahma visnus ca rudras ca
isvarah paramesvarah,
brahma visnus ca rudras ca
purusah parikirtitah.
Terjemahan: Om Sang Hyang Widhi, Engkau
disebut Siwa yang menganugrahkan kerahayuan, Mahadewa (dewata tertinggi),
Iswara (mahakuasa). Parameswara (sebagai maha raja diraja), Brahma (pencipta
alam semesta dan segala isinya), Visnu (pemelihara alam semesta beserta
isinya), Rudra (yang sangat menakutkan) dan sebagai Purusa (kesadaran agung).
d. Om papo ham papakarmaham
papatma papasambhavah
trahi mam pundarikaksah
papatma papasambhavah
trahi mam pundarikaksah
sabahya bhyantarah sucih.
Terjemahan: Om Sang Hyang Widhi, hamba
ini papa, perbuatan hambapun papa, kelahiran hamba papa, lindungilah hamba Sang
Hyang Widhi, Sang Hyang Widhi yang bermata indah bagaikan bunga teratai,
sucikan jiwa dan raga hamba.
e. Om ksamasva mam mahadevah
sarvaprani hitankarah
mam moca sarva papebyah
palaayasva sadasiva.
Terjemahan: Om Sang Hyang Widhi,
ampunilah hamba, Sang Hyang Widhiyang maha agung anugrahkan kesejahteraan
kepada semua makhluk. Bebaskanlah hamba dari segala dosa lindungilah hamba Om
Sang hyang Widhi.
f. Om ksantavyah kayiko dosah
ksantavyo vaciko mama
ksantavyo manaso dosah
tat pramadat ksamasva mam.
Terjemahan: Om Sang Hyang Widhi,
ampunilah dosa yang dilakukan oleh badan hamba, ampunilah dosa yang keluar
melalui kata kata hamba, ampunilah dosa pikiran hamba, ampunilah hamba dari
kelalaian hamba.
Om Santih Santih Santih Om.
Terjemahan
: Om Sang Hyang Widhi
anugrahkanlah kedamaian,kedamaian, kedamaian selalu.
Kemudian dilanjutkan dengan Kramaning Sembah. Berikut urutan
untuk kramaning sembah:
1. Mantra untuk menghaturkan sembah puyung :
Om atmaa tattvaatmaa suddhamaam svaha
Terjemahan : Oh keseluruhan yang
lengkap, atma, atmanya kehidupan ini bersihkan dan sucikan diri hamba
2. Mantra untuk menghormat pada Sang Hyang
Surya, sebagai saksi abadi dalam kehidupan ini. Menyembah bhatara Surya juga
berarti memuja kebesaran sinar suci Tuhan dalam aspek beliau sebagai sumber
cahaya yang memberikan kehidupan di alam semesta ini. Dengan sarana bunga
purih, dan mantra berikut:
Om Adityasyaaparam jyotir
rakta tejaNamo stute
sveta pankaja madhyaastha
Bhaaskaraaya namo stute
Bhaaskaraaya namo stute
Terjemahan : Oh keseluruhan yang lengkap,
sinar Surya yang maha hebat, hormat padaMU, yang berada ditengah-tengah teratai
putih, hormatku padaMU wahai pembuat sinar
3. Kemudian menyembah kebesaran Tuhan, sinar
sucinya dalam aspek Ista Dewata. Ista Dewata adalah dewata yang khusus dipuja pada
waktu tertentu dan dimohonkan kehadirannya oleh para bhakta. Bali yang lebih
dikenal dengan Siddhanta Siwanya, tentu saja yang lebih menonjol adalah ista
dewata dalam aspeknya sebagai Hyang Siwa, dengan mantra sebagai berikut:
Om Nama devaa adhisthanaaya
Sarva vyaapi vai sivaaya
Padmaasana ekapratisthaya
Ardhanaresvaryai namo namah
Sarva vyaapi vai sivaaya
Padmaasana ekapratisthaya
Ardhanaresvaryai namo namah
Terjemahan: Oh keseluruhan yang
lengkap, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Hyang
Siwa yang sesungguhnya berada dimana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada
tempat duduk bunga teratai, hamba memuja-MU
4. Kemudian memuja kebesaran Ida Sang Hyang
Widhi sebagai pemberi keselaamatan, kesejahteraan dan sebagai pemberi anugrah,
dengan sarana kawangen :
Om anugraha manoharam
Devadattaanugrahakam
Arcanam sarvaapuujanam
Namah Sarvaanugrahakam
Deva devi mahaasiddhi
Yajnanga nirmalaatmaka
Laksmii siddhisca, diirgahaayu
Nirvighna sukha vrddhisca
Devadattaanugrahakam
Arcanam sarvaapuujanam
Namah Sarvaanugrahakam
Deva devi mahaasiddhi
Yajnanga nirmalaatmaka
Laksmii siddhisca, diirgahaayu
Nirvighna sukha vrddhisca
Terjemahan:Oh keseluruhan yang lengkap
dan sempurna, yang memberikan anugrah dan menarik hati, anugrah dari dewata yang
agung puja semua pujaan. Hormat padaMU wahai pemberi anugrah. Dewa dan dewi
yang selalu berhasil, berbadan yadnya, suci, panjang umur, dan bahagia tanpa
halangan
5. Kemudian
menghaturkan sembah puyung sekali lagi dengan mantra :
Om deva suuksma paramaacintyaaya
nama svahaa
Terjemahan : Oh keseluruhan yang lengkap
dan sempurna, hormat kepada-Mu wahai dewata yang maha gaib dn tak terlukiskan
6. Kemudian setelah melakukan kramaning sembah,
dilanjutkan dengan nunas tirtha. Percikan tirtha tiga kali, minum tiga kali, dan
raup wajah tiga kali. Gunanya adalah untuk menyucikan pikiran, perkataan dan
perbuatan kita, sembari memohoh tirtha kehidupan kehadapan para dewata dengan
menggunakan mantra:
Om ang Brahma amertha ya namah
Om ung Wishnu amrtha ya namah
Om mang Iswara amrtha ya namah
Om ung Wishnu amrtha ya namah
Om mang Iswara amrtha ya namah
7. Setelah itu, minum tirtha tiga kali dengan
mengucapkan doa :
Om sarira paripurna ya
namah
Om ang ung mang sarira suddha pramatya ya namah
Om ung ang samo sampurna ya namah
Om ang ung mang sarira suddha pramatya ya namah
Om ung ang samo sampurna ya namah
8. Setelah minum tiga kali, dilanjutkan dengan
membasuh muka sebanyak tiga kali, dengan doa :
Om Siwa sampurna ya namah
Om Sadasiwa paripurna ya namah
Om Paramasiwa suksma ya namah
Om Sadasiwa paripurna ya namah
Om Paramasiwa suksma ya namah
9. Kemudian dilanjutkan dengan nunas bija, dan
menggunakan doa :
Om Purnam bhawantu
Om ksama sampurna ya namah
Om ksama sampurna ya namah
Demikian
tulisan ini saya buat, semoga bermanfaat bagi umat sedharma diseluruh
indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar